Google Core Update Juni 2025: Siapa yang Naik, Siapa yang Tersingkir?

Pada bulan Juni 2025, Google kembali mengguncang jagat SEO dengan peluncuran Core Update terbarunya. Update inti ini tidak hanya membawa perubahan besar dalam hasil pencarian, tetapi juga menggiring banyak pemilik situs web, praktisi SEO, hingga pelaku bisnis online untuk mengevaluasi ulang strategi konten dan optimasi mereka.

Di artikel ini, kita akan mengupas:

  • Apa itu Google Core Update?

  • Apa yang baru di Core Update Juni 2025?

  • Siapa yang terdampak (dan siapa yang justru diuntungkan)?

  • Bagaimana menghadapinya?

  • Strategi jangka panjang pasca update.

Mari kita mulai!


Apa Itu Google Core Update?

Google Core Update adalah perubahan signifikan pada algoritma utama mesin pencari Google. Biasanya, update ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian, terutama dalam menilai kredibilitas dan relevansi konten.

Tidak seperti pembaruan kecil harian yang lebih fokus pada bug atau performa, core update menyentuh inti cara Google memahami dan memberi peringkat pada konten.

Core update bisa membuat:

  • Traffic naik drastis dalam semalam.

  • Ranking anjlok secara tiba-tiba.

  • Situs otoritatif makin kuat posisinya.

  • Situs berkualitas rendah semakin tersingkir.


Apa yang Baru di Google Core Update Juni 2025?

Menurut pengumuman resmi dari Google dan analisis berbagai praktisi SEO global, Core Update Juni 2025 memiliki beberapa fokus utama:

1. Peningkatan Penilaian E-E-A-T

E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) kembali menjadi fokus utama. Namun kali ini, Google menambahkan bobot besar pada “Experience” (pengalaman langsung penulis).

Misalnya:

  • Artikel tentang kesehatan yang ditulis oleh pasien nyata, atau dokter berpraktik → lebih tinggi nilainya.

  • Konten teknologi dengan pengalaman hands-on vs. hanya ulasan ringkasan → akan dibedakan tajam.

2. Konsolidasi terhadap Konten Thin dan Redundan

Situs yang menayangkan konten duplikat, clickbait, dan auto-generated tanpa nilai tambah mengalami penurunan drastis.

Bahkan beberapa situs dengan banyak artikel tipis (thin content) yang tidak diperbarui sejak 2023 juga mulai hilang dari top 10 SERP.

3. Anti Manipulasi Backlink dan PBN

Google juga terlihat menyasar jaringan backlink tidak natural, termasuk skema Private Blog Network (PBN), guest post masal tanpa relevansi, serta komentar spam.

Jika backlink Anda:

  • Tidak relevan dengan niche.

  • Terlalu banyak dalam waktu singkat.

  • Tidak berasal dari situs otoritatif.

… maka siap-siap mendapat penalty algoritma.

4. Peran AI dalam Konten Dinilai Lebih Ketat

Google kini lebih pintar mengenali konten yang 100% dihasilkan AI tanpa pengawasan manusia. Artikel yang tidak memberikan nilai unik, pengalaman nyata, atau insight orisinal cenderung didemosi.


Siapa yang Terdampak dan Siapa yang Untung?

Situs yang Merosot:

  • Blog kesehatan umum tanpa penulis yang kredibel.

  • Media berita yang banyak menyadur tanpa referensi atau update.

  • Situs review produk hasil scraping atau AI generator.

  • Website niche dengan spam backlink atau PBN.

Situs yang Naik:

  • Blog personal dengan pengalaman nyata dan transparansi penulis.

  • Situs edukasi dengan kredibilitas tinggi (misalnya .edu atau komunitas ahli).

  • Website bisnis lokal dengan Google Business Profile aktif dan review asli.

  • Konten long-form berkualitas tinggi dengan data dan insight mendalam.


Contoh Kasus (Studi Mini)

📉 Kasus Turun:

Situs review gadget “teknoflash.id” kehilangan 45% traffic organik karena mayoritas kontennya hasil AI rewrite dari situs luar, tanpa uji langsung atau dokumentasi pengalaman pribadi.

📈 Kasus Naik:

Situs “belajarberkebun.com” justru naik 70% karena semua artikelnya ditulis langsung oleh petani organik dan disertai foto proses nyata — walau tampilannya sederhana.


Bagaimana Cara Menghadapi Core Update Ini?

Berikut tips strategi SEO survival pasca Core Update Juni 2025:

1. Audit Konten Lama

  • Hapus atau perbarui artikel yang tipis, usang, atau tidak memberikan nilai.

  • Gunakan tools seperti Google Search Console, Ahrefs, atau Screaming Frog.

2. Perkuat Identitas Penulis

  • Tambahkan profil penulis lengkap: foto, bio, pengalaman.

  • Gunakan markup schema “Author” dan “Person”.

3. Tingkatkan Kualitas Konten

  • Tambah studi kasus, data, grafik, opini ahli, atau pengalaman pribadi.

  • Kurangi konten re-write dan fokus pada orisinalitas.

4. Bangun Backlink Berkualitas

  • Buat konten link-worthy seperti riset orisinal, panduan lengkap, atau infografis.

  • Hindari beli backlink massal tanpa relevansi.

5. Integrasi AI dengan Sentuhan Manusia

  • Gunakan AI sebagai asisten, bukan penulis utama.

  • Tambahkan narasi pribadi, insight, dan pendapat manusia nyata.


Strategi SEO Jangka Panjang Pasca Update

Dalam dunia yang makin AI-heavy, Google justru mengutamakan konten dengan sentuhan manusia, pengalaman otentik, dan trust.

Berikut beberapa poin penting:

  • Fokus ke Topical Authority: bangun reputasi dalam niche tertentu.

  • Perkuat pengalaman pengguna (UX): kecepatan loading, navigasi, dan mobile-friendly.

  • Konsisten update konten lama agar tetap relevan.

  • Bangun komunitas atau audiens yang loyal di luar Google (misal lewat email, Telegram, atau YouTube).


Penutup: Ini Bukan Akhir, Tapi Awal Era Baru SEO

Google Core Update Juni 2025 jelas merupakan pengingat keras bahwa SEO bukan lagi soal teknik manipulatif, tapi tentang nilai nyata yang kita berikan kepada pengguna.

Jika situsmu turun, jangan panik. Ini momen evaluasi dan refleksi.

Jika situsmu naik, jangan cepat puas. Ini saatnya memperkuat pondasi.

Teruslah fokus pada konten berkualitas, pengalaman otentik, dan pendekatan SEO beretika.

Karena di mata Google, situs terbaik bukan yang paling canggih, tapi yang paling bermanfaat.