Konten Evergreen vs Konten Tren di Era Algoritma Google 2025, Mana Lebih Unggul?

Di tengah gempuran update algoritma Google 2025 yang makin kompleks dan pintar, banyak kreator dan pemilik website mulai bertanya: lebih baik bikin konten evergreen atau konten tren? Jawabannya nggak bisa hitam putih. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung strategi dan tujuan websitemu, algoritma Google 2025, strategi konten, jenis konten SEO.

Sebelum kamu memutuskan mana yang paling cocok buat websitemu, yuk kita bedah satu per satu kekuatan dan kelemahan konten evergreen dan konten tren. Plus, bagaimana masing-masing beradaptasi dengan algoritma terbaru dari Google!


Apa Itu Konten Evergreen?

Konten evergreen adalah jenis konten yang selalu relevan sepanjang waktu, seperti “cara menanam cabai di rumah” atau “tips mengatur keuangan pribadi.” Konten seperti ini punya potensi trafik jangka panjang karena topiknya tidak cepat basi, konten evergreen, SEO jangka panjang, konten abadi.

Keuntungan dari konten evergreen:

  • Stabilitas trafik dari waktu ke waktu

  • Cocok untuk ranking organik

  • Minim pembaruan

Namun, kekurangannya adalah butuh riset mendalam dan eksekusi yang matang, karena konten ini akan jadi wajah jangka panjang website kamu.


Apa Itu Konten Tren?

Sementara itu, konten tren adalah jenis konten yang berkaitan dengan topik hangat atau peristiwa yang sedang ramai diperbincangkan, seperti “hasil Piala Dunia 2025” atau “review gadget terbaru bulan ini.” Konten ini bisa melejitkan trafik dalam waktu singkat, konten tren, topik viral, SEO musiman.

Kelebihan konten tren:

  • Cepat naik di mesin pencari

  • Bisa viral dan dibagikan luas

  • Cocok untuk eksplorasi topik baru

Tapi sayangnya, umur konten tren pendek. Begitu tren berlalu, trafik pun ikut hilang.


Perubahan Algoritma Google 2025: Siapa yang Diuntungkan?

Algoritma terbaru dari Google di tahun 2025 semakin cerdas dalam menilai relevansi waktu, otoritas penulis, dan pengalaman pengguna. Nah, di sinilah menariknya. Konten evergreen dan konten tren keduanya bisa unggul, asalkan disajikan dengan strategi yang tepat, update algoritma, sinyal peringkat Google, konten SEO berkualitas.

Google kini bisa mendeteksi:

  • Apakah kontenmu benar-benar menjawab kebutuhan user?

  • Apakah artikel trenmu ditulis oleh orang yang punya pengalaman?

  • Apakah konten evergreenmu up-to-date dan masih relevan?


Mana yang Lebih Cocok untuk Meningkatkan Traffic Website?

1. Jika Fokusmu Jangka Panjang: Pilih Evergreen

Kalau kamu membangun blog, website niche, atau media edukatif — konten evergreen adalah fondasi terbaik. Konten ini bisa jadi sumber trafik organik pasif selama bertahun-tahun, apalagi jika kamu rutin mengoptimalkannya, trafik organik, konten edukasi, strategi konten jangka panjang.

Contoh konten evergreen:

  • “Cara Mengajukan KPR Rumah”

  • “Langkah-langkah Membuat CV Profesional”

  • “Manfaat Air Lemon untuk Kesehatan”

2. Jika Targetmu Adalah Ledakan Trafik Cepat: Mainkan Konten Tren

Website berita, media teknologi, atau kanal lifestyle seringkali mengandalkan konten tren untuk menciptakan ledakan trafik. Tapi butuh kecepatan, kepekaan terhadap isu, dan update yang konsisten, konten cepat viral, media digital, SEO berita.

Contoh konten tren:

  • “iPhone 16 Pro Max: Apa yang Baru?”

  • “Drama Korea Terpopuler 2025”

  • “Tips Liburan Musim Panas Anti Bokek”


Strategi Jitu: Gabungkan Keduanya!

Inilah rahasia sebenarnya: kombinasi evergreen dan tren adalah senjata paling ampuh. Kamu bisa memakai konten tren untuk mendatangkan pengunjung baru, lalu arahkan mereka ke konten evergreen untuk mempertahankan mereka, kombinasi konten, funnel konten, strategi SEO campuran.

Contohnya:

  • Tulis artikel tren: “Tips Hemat Lebaran 2025”

  • Di dalam artikel, sisipkan link ke konten evergreen: “Cara Menyusun Anggaran Bulanan Keluarga”

Dengan begitu, kamu tidak cuma mengandalkan satu sumber trafik, tapi menciptakan konten funneling yang kuat.


Tips Optimasi Evergreen dan Tren di Era Algoritma 2025

Untuk Konten Evergreen:

  1. Gunakan struktur artikel yang SEO-friendly

  2. Optimasi gambar dan heading

  3. Update isi secara berkala untuk jaga relevansi

  4. Tambahkan FAQ dan referensi terpercaya

  5. Bangun internal linking ke artikel sejenis

Untuk Konten Tren:

  1. Kecepatan adalah kunci! Posting saat topik sedang panas

  2. Gunakan judul click-worthy tapi tetap relevan

  3. Sisipkan data terbaru dan opini ahli

  4. Pantau Google Trends dan media sosial

  5. Update konten saat ada perkembangan baru


Kesimpulan: Siapa Pemenangnya?

Kalau kamu mengincar trafik yang konsisten dan tahan lama, konten evergreen adalah pilihan utama. Tapi kalau kamu ingin tumbuh cepat dan jadi relevan secara instan, konten tren bisa jadi senjata utama.

Namun di era algoritma Google 2025, kamu nggak bisa hanya bergantung pada satu jenis konten saja. Keduanya harus seimbang. Karena Google menghargai kualitas, konteks, dan pengalaman pengguna lebih dari sebelumnya.


Kalau kamu butuh template artikel evergreen siap pakai atau ingin strategi konten tren mingguan berdasarkan Google Trends terbaru, tinggal bilang aja. Siap bantu kamu naikkan traffic!