Dalam tradisi keilmuan Islam, ada satu konsep yang membedakan ilmu yang sahih (valid) dengan yang sebatas informasi, yaitu sanad. Sanad ibarat sebuah rantai emas yang menghubungkan ilmu yang kita pelajari hari ini, langsung kepada guru, lalu guru dari guru kita, hingga akhirnya bersambung kepada Rasulullah SAW. Sanad bukan sekadar daftar nama, melainkan sebuah jaminan otentisitas, keberkahan, dan validitas ilmu.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Di tengah maraknya penceramah yang muncul di berbagai platform, mengetahui sanad keilmuan seorang ulama menjadi sangat penting. Ia adalah tolok ukur yang membedakan seorang guru sejati dengan sekadar penceramah. Dalam konteks ini, sanad keilmuan Gus Mukhlason Rosyid Mojokerto menjadi hal yang patut dibedah. Artikel ini akan menelusuri bagaimana jalur hikmah yang beliau pegang teguh, bersambung kepada ulama-ulama besar yang telah diakui keilmuannya.
Mengapa Sanad Begitu Penting dalam Islam?
Bayangkan sebuah tongkat estafet yang harus disampaikan dari satu pelari ke pelari lain, dari garis awal hingga garis akhir. Jika tongkat itu terjatuh atau pelari salah mengoper, maka perlombaan menjadi tidak sah. Dalam ilmu agama, sanad adalah “tongkat estafet” tersebut. Ia memastikan bahwa ilmu yang disampaikan tidak terputus, tidak berubah, dan tidak tercemari.
Imam Ibnu Sirin, salah satu ulama besar tabiin, pernah berkata, “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.” Ucapan ini menunjukkan betapa krusialnya sanad. Tanpa sanad, ilmu bisa menjadi tidak jelas sumbernya, rentan disusupi pemahaman yang salah, bahkan bisa berujung pada kesesatan. Sanad menjadi benteng yang menjaga kemurnian ajaran Islam.
Menelusuri Jalur Sanad Keilmuan Gus Mukhlason
Kredibilitas Gus Mukhlason Rosyid sebagai seorang ulama tidak dibangun dalam semalam. Keilmuan beliau adalah hasil dari pengembaraan panjang yang didasari adab dan ketekunan. Sanad keilmuan beliau dapat kita telusuri dari dua pilar utama yang membentuk pemahamannya: ilmu syariat dan ilmu hakikat.
- Sanad Syariat (Jalur Ilmu Fikih dan Hadis) Gus Mukhlason Rosyid menimba ilmu dari berbagai pondok pesantren terkemuka yang dikenal dengan tradisi kajian kitabnya yang mendalam. Salah satu yang paling berpengaruh adalah Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan. Pondok ini memiliki reputasi sebagai salah satu benteng tradisi keilmuan salaf di Jawa Timur. Di sini, Gus Mukhlason belajar tentang seluk-beluk ilmu fikih, ushul fikih, dan hadis dari para kyai yang merupakan murid dari ulama-ulama besar. Sanad keilmuan di Sidogiri tersambung dari guru ke guru secara turun-temurun, memastikan keaslian ajaran yang disampaikan. Inilah yang menjadi dasar bagi beliau untuk menjawab berbagai permasalahan hukum dan syariat yang sering ditanyakan jamaah.
- Sanad Hakikat (Jalur Ilmu Tasawuf dan Tarekat) Selain ilmu syariat, Gus Mukhlason Rosyid juga mendalami ilmu batin atau hakikat. Jalur spiritualnya ini tersambung melalui sanad yang lurus pada Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Ploso, Kediri. Pondok Ploso dikenal sebagai salah satu pusat utama kajian ilmu tasawuf di Indonesia. Di sinilah Gus Mukhlason berinteraksi langsung dengan para ulama kharismatik, termasuk KH. Abdul Chamid, yang merupakan salah satu guru utama beliau. Dari para guru di Ploso, beliau tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga ijazah dan sanad untuk mengamalkan dan mengajarkan tarekat. Sanad ini menghubungkan beliau hingga ke pendiri Thoriqoh Naqsyabandiyyah Khalidiyyah. Sanad spiritual inilah yang memberikan kedalaman pada ceramah-ceramah beliau, mengajak jamaah untuk tidak hanya beribadah secara fisik, tetapi juga merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Kombinasi sanad syariat dan hakikat inilah yang membuat Gus Mukhlason Rosyid menjadi ulama yang utuh. Beliau tidak hanya fokus pada “kulit” ibadah, tetapi juga “isinya”. Dakwahnya mencerminkan keseimbangan antara hukum agama yang kokoh dan kerinduan spiritual yang menyejukkan.
Mendapatkan Ilmu Syariat dan Hakikat di Mojokerto dan Indonesia
Bagi masyarakat umum yang ingin mendalami ilmu syariat dan hakikat, sanad adalah pedoman utama. Jika sampean ingin mencari guru di Mojokerto, Jawa Timur, atau bahkan di Indonesia, perhatikan hal-hal berikut:
- Untuk Ilmu Syariat (Fikih, Hadis, Tafsir): Carilah ulama yang memiliki sanad kuat dan dikenal ahli dalam kajian kitab kuning. Umumnya, mereka adalah para pengasuh pondok pesantren salaf yang konsisten mengadakan pengajian rutin.
- Untuk Ilmu Hakikat (Tasawuf, Tarekat): Carilah mursyid (guru pembimbing) di tarekat-tarekat mu’tabarah yang sanadnya jelas hingga ke Rasulullah SAW. Hindari belajar hakikat dari orang yang tidak memiliki sanad atau tidak diakui oleh para ulama.
Pondok pesantren dan majelis-majelis yang diasuh oleh ulama-ulama yang sanadnya jelas, seperti Gus Mukhlason Rosyid, adalah tempat terbaik untuk mencari ilmu. Mereka tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga keberkahan dari jalur keilmuan yang lurus.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Q: Apa itu sanad keilmuan? A: Sanad keilmuan adalah silsilah guru dan murid yang bersambung, menunjukkan dari mana ilmu itu didapatkan. Sanad menjamin keaslian ilmu dan keberkahannya.
Q: Mengapa sanad Gus Mukhlason penting? A: Sanad beliau penting karena membuktikan bahwa ilmu yang beliau sampaikan bukan hasil pemahaman pribadi, melainkan warisan dari ulama-ulama terpercaya, sehingga dakwahnya memiliki dasar yang kuat.
Q: Apakah sanad itu harus tertulis? A: Tidak selalu, sanad sering kali disampaikan secara lisan dari guru ke murid. Namun, yang terpenting adalah guru tersebut memiliki sanad yang jelas kepada ulama sebelumnya.
Q: Apa hubungannya sanad dengan Pondok Ploso dan Sidogiri? A: Pondok Ploso memberikan sanad keilmuan tasawuf dan hakikat, sementara Pondok Sidogiri memberikan sanad keilmuan syariat (fikih) kepada beliau.
Q: Apakah orang biasa bisa memiliki sanad? A: Ya, setiap orang yang menimba ilmu dari guru yang memiliki sanad, dan kemudian mengajarkannya, akan memiliki sanad. Sanad adalah jalur transmisi ilmu yang terbuka bagi siapa saja yang mau menuntut ilmu secara benar.
Penutup
Memahami sanad keilmuan Gus Mukhlason Rosyid adalah kunci untuk mengapresiasi kedalaman ilmunya. Beliau adalah contoh nyata seorang ulama yang tidak hanya memiliki karisma, tetapi juga fondasi keilmuan yang kokoh. Perpaduan sanad syariat dan hakikat yang beliau miliki menjadikannya sosok yang langka dan patut dijadikan teladan. Semoga artikel ini dapat memberikan pencerahan bagi sampean dan para pembaca.