Di era digital yang makin kompetitif, menonjol di halaman pertama Google bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Kalau kamu sudah mengenal SEO (Search Engine Optimization), kini saatnya memahami saudara dekatnya: SEM atau Search Engine Marketing.
Meskipun sama-sama berfokus pada mesin pencari, SEM berbeda dengan SEO. Jika SEO berusaha mendapatkan traffic secara organik (gratis) melalui optimasi konten dan teknis, SEM adalah strategi berbayar untuk langsung muncul di halaman atas hasil pencarian.
Jadi, bagaimana cara kerja SEM? Berapa budget yang dibutuhkan? Apa saja target dan istilah pentingnya? Mari kita bahas secara mendalam!
Apa Itu SEM dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Search Engine Marketing (SEM) adalah bentuk pemasaran digital di mana bisnis membayar untuk tampil di hasil pencarian mesin seperti Google. Biasanya dilakukan melalui platform seperti Google Ads, di mana kamu bisa menargetkan keyword tertentu dan hanya membayar saat orang mengklik iklanmu (dikenal sebagai PPC – Pay Per Click).
Contoh sederhana:
Seseorang mengetik “jasa desain interior Jakarta” di Google, lalu muncul iklan di bagian atas halaman. Nah, itu adalah hasil dari SEM.
Perbedaan SEM dan SEO
Aspek | SEO | SEM |
---|---|---|
Biaya | Gratis (organik) | Berbayar (iklan) |
Hasil | Jangka panjang | Cepat dan instan |
Penempatan | Di bawah iklan di hasil pencarian | Di atas hasil organik |
Target | Traffic organik | Traffic tertarget |
Tools utama | Google Search Console, Ahrefs | Google Ads, Keyword Planner |